Ramadhan ini sudah setengah berlalu. Kita berpuasa dengan tenang. Alhamdulillah semua berjalan baik.
Di beberapa negara muslim di tempat lain mereka tidak bisa berbuka dan berpuasa setenang kita.
Sebagian karena perang, atau berada dalam cengraman situasi yang tidak aman. Tidak ada pawai, taraweh apalagi buka bersama.
Ada yg terancam menjadi negara gagal. Padahal, negara mereka lebih kecil. Negara kita jauh lebih besar.
Di timur tengah,
Satu benua.
Satu bahasa..nyaris satu budaya..
Tapi mereka berperang saudara..
Konflik makin parah..
Di negara kita,
Belasan ribu pulau,
Ribuan bahasa dan budaya…
Alhamdulillah….
Tapi kita harus tetap waspada…
Situasi aman kita telah berlangsung lama dan tidak ada aman kecuali kalau semua kita saling menerima…
Tapi,
Tengoklah ke masa lalu bahwa batang tubuh bangsa ini terdiri dari komunitas.sosial dan politik Islam yang besar…
Komunitas sosial dan politik yang toleran.. sejak awal dan sejak pertama menuju kebangsaan..
Maka menjadi aneh jika hari ini ada kampanye massif seolah kita hidup di tengah bangsa yang tidak toleran..
Sangat disayangkan ada dari kita membesar2kan peristiwa2 kecil untuk menjadi fakta seolah bangsa besar ini gagal dalam toleransi.
Lebih kita sayangkan lagi bahwa kampanye negatif kepada bangsa indonesia dilakukan di luar negara..
Padahal inilah saat bersatu…dunia lagi kacau balau. Kita memerlukan persatuan Indonesia. Sila ke-3 pancasila.
Apa yang belum tuntas dari cara kita saling memandang? Apa yang masih membuatmu ragu?
Itu seperti pertanyaan kepada kekasih… padahal itu pertanyaan kepada bangsa… sebuah union… sebuah koloni…
Kenapa masih ada kampanye yang meragukan umat Islam? Apa yang belum cukup? Apa yang belum dibuktikan?
Mungkin takkan ada lagi pembunuhan berdarah.. tetapi membunuh bangsa sendiri dengan kata2 juga adalah kejahatan luar biasa…
Jangan fitnah bangsa kita dengan manipulasi dan kata2 yang tiada akarnya dalam realita…
Kembalilah,
Kepada pelukan nusa,
Menjadi sahabat dan saudara…
Tanpa merasa disisihkan…
Tanpa rasa takut…
Diskriminasi tekah dilarang dalam konstitusi negara…
Anti diskriminasi telah kita undangkan…
Negara melindungi kita…
Dan dalam pelukan ummat Islam yang lahirkan bangsa ini kehangatan dan kemesraan telah nyata…telah terasa..
Tidak ada bangsa yang toleran seperti kita… meski kita belum sempurna tapi kita terus belajar bersaudara..
Kurang sedikit kita nikmati bersama.. tapi jangan seret negara berbuat aniaya… berlaku tidak adil atau zalim..
Karena itu bisa menjadi awal bencana… awal malapetaka…
Bersatulah bangsa…
Bersatulah ummat…
Hayya alal sholah
Hayya Alal Falah