Tiga posting saya yg terakhir adalah tentang korupsi pikiran publik…
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Saya mendengar kutipan bang @karniilyas dari YouTube tadi pagi..itu dari Adlai Ewing Stevenson…wapres AS ke-23
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Kira2 artinya bahwa “barang siapa yg mengkorupsi pikiran publik sama saja dengan mencuri uang negara atau korupsi”.
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Korupsi pikiran publik kira2 semacam tipuan untuk menjejali publik dengan apa yang tidak ada atau diada-adakan…
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Media tentu dapat menciptakan realitas seolah-olah, dan kecerdasan memilah adalah tantangan pemirsa..
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Tapi panggung bukan ciptaan media. Korupsi ingatan publik tidak sepenuhnya dosa media..panggung ada di KPK..
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Coba lihat mutu panggungnya dalam perspektif hukum…apa kriteria hukum setiap potong adegan yg dibuka?
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Dan yang penting bukanlah tegaknya hukum secara adil dan pasti tapi meriahnya panggung pemberitaan..
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Setiap pagi, kita dibangunkan oleh sensasi baru…sebuah penangkapan dan seribu asmara..
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Dan secara sepihak hukum diterjemahkan tanpa nalar dankebijaksanaan. .bahkan tanpa rujukan.
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Maka kalau kita kembali pada pembuat hukum seperti Prof Romli, nampaknya kita selama ini menonton fiksi cerita detektif.
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
KPK membuat tontonan yang menarik selama 10 tahun tapi hanya sebagai tontonan..
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Kita tak kunjung beranjak pada peradaban yang luhur dan penuh etik..kepastian makin jauh.
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Tapi publik mulai menikmatinya..dan lambat laun memori kita mulai menganggapnya wajar:-)
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Kegagalan pemberantasan korupsi ini menjadi sukses hanya karena gaduh..sukses sama dgn sibuk bukan sama dengan berhasil.
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Kita mulai menganggap lebih baik ramai, gaduh dan masalah terus ada daripada senyap dan masalah selesai.
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Inilah korupsi ingatan…yang mengutip adlai, “sama dengan mencuri uang negara”.
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Kita nampaknya perlu mulai merehabilitasi pikiran yang dikorup..dan kita titipkan kepada media… @karniilyas
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013
Orang-orang harus dibangunkan…(Rendra)..end.
— Tirani KPK-tainment (@Fahrihamzah) May 22, 2013