KULTWIT
You are here: Home » Kultwit » AAC2 : FILM INDONESIA YANG BIKIN BANGGA

AAC2 : FILM INDONESIA YANG BIKIN BANGGA

Semalam aku nonton film #AAC2 hanya berdua sama isteri… aku ingin mulai pagi ini dengan menulis kesan tentang film itu dan para pelakonnya…

 

Menurutku, film #AAC2 itu seperti film balas dendam kita atas banyak hal… lelaki yang gagal mencintai dan berbuat adil

 

Perempuan yang gagal menjadi makmum dan ummat Islam yang ditekan oleh citra buruk sampai kehilangan kepercayaan diri… lahirlah Fahri yang terlalu sempurna

 

Ini jika dilihat sejak AAC1 nampak sempurna sebagai imajinasi anak-anak pesantren, khususnya laki-laki (Ikhwan) yang bersekolah di Timur Tengah.

 

Mereka ingin menaklukkan dunia dengan cara mereka sendiri. Kepada dunia yang menyimpan dendam dan nampak jauh.

 

Lalu, seperti ditulis oleh Kang Abik (Habiburrahman El-Shirazy), Fahri menjadi cemerlang secara akademik, menjadi aktifis yang sempurna, dan dicintai oleh para akhwat.

 

Di #AAC2 Fahri telah menjadi kaya dan mengajar di universitas ternama di Eropa. Fahri nampak begitu sempurna.

 

Inilah kekuatan novel #AAC2 karya Kang Abik ini. Novel ini telah dibaca banyak oleh kalangan muda yang merindukan Islam tampil lebih percaya diri.

 

Kalau disimpulkan memang inti dari novel dan film ini adalah kepercayaan diri. Kita sepeti diajak melompat atau terbang.

 

Tapi, cerita yang terlalu panjang menuju kepercayaan diri yang telah dirangkum begitu singkat memang membuat terlalu banyak nampak “pemaksaan”.

 

Fahri menjadi nampak terlalu ideal karena hidupnya yang bergolak dihadapi dengan terlalu biasa dan tenang.

 

Dan Aisha, isteri Fahri, perempuan  berhati mulia itu juga nampak terlalu sempurna.

 

Tidak saja karena ia ideal secara fisik tetapi lalu menghadapi tragedi di Palestina  yang entah bagaimana justru kemudian mengantarnya kembali ke rumah tangga Fahri sebagai Sabina.

 

Setting dan alur dalam film ini menurut saya terlalu ideal. Tetapi, tidak ada yang salah.

 

Industri film Indonesia juga telah berani mengangkatnya secara sangat baik ke layar kaca.

 

Di #AAC2 settingnya di tempat saya pernah sekolah dengan dialek dan budaya orang Skotlandia.

 

Bagi yang belum menonton, nontonlah. Dan kalau sudah menikah bawalah pasangan anda.

 

Saya menonton dengan seorang dokter yang banyak kritiknya atas setting medis dari banyak adegan di #AAC2 ini. Di bagian tertentu saya kena cubit karena nampak bahagia dengan Fahri. ?

 

Terutama dalam adegan ketika Keira, tetangga dan musuh bebuyutan Fahri kaget setelah tahu bahw Fahrilah yang membiayai les biolanya selama ini, maka ia memohon #NikahiAkuFahri, padahal di sebelah Fahri ada isterinya Hulya. Di situ saya kena cubit 2x ???

 

Bagi yang jomblo nontonlah sendiri atau ajak teman-teman. Dijamin akan ketawa sendiri atau bersama.

 

Tokoh Hulusi yg dimainkan @pandji lucu sekali. Misbah yg dimainkan Ari Untung pun ‘dalem’. Anak-anak pesantren ini mengajarkan kita dengan cara yang asik.

 

Saya ingin menyampaikan terima kasih dan rasa bangga kepada Kang Abik yang telah menulis suatu tema yang sangat diperlukan

 

Mengajak kita bangsa Indonesia dan khususnya Ummat Islam menyimpan harapan kepada impian. #AAC2 adalah novel dan film bermutu.

 

Juga kepada pada pelakon dan pendukung : .@filmAAC2 #AAC2C

@toersky

@pandji

@chelseaislan

@dewisandra

@ArieKuntung

@tasaphira

@realfedinuril

@MOXDigital

Dll….

Bravo!

Jayalah Film Indonesia!

 

Twitter @Fahrihamzah 11/1/2018

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top