KULTWIT
You are here: Home » Kultwit » Di LOMBOK, NEGARA HARUS SEGERA HADIR UNTUK MEMBANGUN MIMPI BARU

Di LOMBOK, NEGARA HARUS SEGERA HADIR UNTUK MEMBANGUN MIMPI BARU

Pagi ini saya mendengar kabar bahwa Presiden Jokowi akan pergi ke Lombok.
Ini adalah kunjungan yang tertunda kemarin saat beliau mendaftar ke KPU.
Dapat dimengerti, dan Saya ingin membuat catatan melalui twit ini.
Semoga bermanfaat bagi penanganan Bencana Lombok.

Kemarin pagi saya kembali melakukan tinjauan lapangan ke lokasi gempa di lombok, memantau langsung sistem kerja masa tanggap bencana dan sekaligus mensistematisasi distribusi bantuan dari relawan yang sudah saya turunkan sejak gempa pertama 29 juli.

Gempa lombok adalah duka ditengah pesta demokrasi yang sedang kita helat, di saat yang lain sebagian bergembira menyambut pesta demokrasi, namun saudara kita di Lombok masih berada dalam camp camp pengungsian.
Ini fakta yg cukup luka.

Saya sudah menyaksikan kerja kerja pemerintah di lapangan baik daerah maupun pusat, semua kita berjibaku dalam solidaritas kemanusiaan, gempa ini juga melahirkan gelombang solidaritas dari seluruh rakyat Indonesia bahkan seluruh dunia.

Tugas negara tinggallah memfasilitasi modal sosial gotong royong sebagai ruh dari bangsa kita agar penanganan bencana baik di masa tanggap darurat dan juga dimasa pemulihan dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan dapat memulihkan situasi sosial yang ada.

Negara harus hadir untuk membangun mimpi mimpi baru dan optimisme masyarakat lombok, agar segera bangkit dari keterpurukan yang terlalu dalam ini.
Ini bukan pekerjaan mudah karena dimensinya yang luas.

Kita harus menyadari bahwa psikologi bencana itu menciptakan sosiologi masyarakat baru, korban akan patah arang menyadari kehidupannya yang berubah, mereka kehilangan rumah, kampung halaman, tempat bekerja, saudara dan tetangga, mereka bisa kehilangan harapan.

Maka kita tak boleh membiarkan masyarakat terlalu lama berada di pengungsian, dibutuhkan tindakan yang cepat yang bisa kembali membuat masyarakat hidup dengan jaminan hidup baru oleh negara. Normalisasi kehidupan masyarakat perlu gerak cepat.

Negara harus bergerak lebih cepat dari efek buruk kejiwaan bencana, terlalu lama hidup dibawah tenda akan terus memberi ruang bagi korban untuk menangisi diri, kerinduan akan segala hal yang hilang akan menambah beban pikiran, stress adalah penyakit pertama psikologi bencana.

Pengalaman bencana Jogja dan Aceh dalam catatan, ada 22 jenis kejahatan yang bisa muncul dari situasi tertekan masyarakat menghadapi situasi pasca bencana, maka pemulihan harus segera dilakukan. Apalagi bagi pasien gempa yang ekornya diprediksi belum selesai.

Dibutuhkan tindakan yang melampaui norma barier birokratik dalam sistem pemerintahan dan alokasi anggaran agar percepatan pemulihan korban gempa dapat dilakukan dengan segera. Trauma ekor gempa harus ditanggulangi segera.

DPR RI masih sedang reses, dan saya akan memimpin timwas DPR RI untuk mengawasi pelaksanaan ibadah haji, belum ada waktu melakukan rapat formil untuk menyusun rekomendasi resmi dan hasil tinjauan lapangan kepada presiden. Tetapi Sy sdh mengontak beberapa menteri.

Melalui para menteri saya telah menyampaikan kepada bapak presiden yg rencananya akan kembali berkunjung ke lombok, agar membentuk badan dan atau nama lain yg ditugaskan secara khusus melakukan percepatan pemulihan lombok.

Dulu dalam bencana Tsunami Aceh, Presiden SBY mengeluarkan Perppu Non2/2005 ttg Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR), kemudian Gempa Jogja dikeluarkan Kepres No 9/2006 ttg Tim Kordinasi dan Rehabilitasi.

Dua kebijakan percepatan itu murni berada di tangan Presiden, Badan dan atau nama lainnya itu penting segera dibentuk utk segera membangun sistem informasi dan komunikasi kebencanaan secara terpadu dan terintegrasi dr pusat sampai kabupaten.

Terakhir untuk diketahui, sebagaimana informasi yg dirilis per hari minggu 12 Agustus 2018, pukul 17.00. Korban Meninggal Dunia dr korban lombok sudah mencapai 435 jiwa. Duka lombok adalah duka indonesia, duka kita semua. Sekian.

Twitter @Fahrihamzah 13/8/2018

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top