Cara berpikirnya gini:
1. Jabatan di dalam PKS adalah jabatan partai yang strukturnya bersifat internal. Bos-nya Ketua Majelis Syuro. Harus taat. Kalau gak taat, sederhana, cabut aja SK-nya, selesai.
2. Sementara jabatan di DPR adalah jabatan publik. Bukan jabatan partai.
Saya menyusun UU MD3 dan saya tahu cara mengganti pimpinan DPR secara legal.
Saya sudah kasi tahu caranya tapi gak sabar sih, akhirnya mengambil jalan pemecatan.
Menusuk saya dari belakang. Ini saya gak suka. Siapapun saya lawan. Ini bukan cara Islam.
Mencari-cari kesalahan sebagai cara mendelik saya, sampai boleh memecat saya dari seluruh jenjang adalah perbuatan yg tidak ada dalam nilai Islam.
Masa saya tidak pernah salah selama ini tiba-tiba sekali delik dikasi delik paling berat dan tak ada lagi (final).
Waktu ketemu KMS dia bilang gini, “Antum tidak punya salah bahkan antum adalah kader terbaik.”
Tapi besoknya saya didelik dengan pemecatan dari seluruh jenjang kader yang sudah saya jalani lebih 20 tahun. Can you imagine?
Saya tidak sedang curhat, saya gak biasa gitu. Tapi partai ini bukan milik orang tertentu.
Doktrinnya dakwah itu punya Allah. Maka kalau pimpinan sadis gitu pasti bukan cahaya Ilahi. Nah kader harus tahu ini, bahwa pimpinan itu kalau salah juga bisa fatal dan bahaya.
Saya pernah mendampingi pimpinan yang berbuat salah atau ceroboh yang berakibat partai hampir bubar.
Sejak itu saya sadar bahwa pimpinan ini harus dijaga secara ketat. Sebab kalau tidak, sekali berbuat salah bisa fatal. Sudah sering terulang.
Ada yang gak biasa, mungkin ini dianggap berdosa kepada pimpinan, sewaktu ketemu KMS dan menyuruh saya mundur, saya tanya, “Antum ditekan siapa? Salah saya apa?”.
Itu hanya untuk memastikan kekuatan pemimpin. Karena beliau baru menjabat. Nah ini mungkin ‘dosa’ saya.
Saya gak pernah merasa bersalah mengajukan pertanyaan itu.
Kita ini Ummat Rasul SAW yang oleh sahabatnya bahkan ditanya, seolah meragukan kredibilitasnya sebagai nabi dan rasul.
Masa menanyakan pimpinan aja salah. Yang bener aja. Islam tidak berjodoh dengan feodalisme.
Sekarang semua tambah parno, karena pengadilan negara membatalkan vonis segelintir orang itu. Tambah marah dan tambah emosi-lah.
Orang emosi jangan ditaati suruh bertenang dulu. Bagus mundur dari jabatan biar jamaah selamat.
Masa depan PKS bukan di tangan segelintir orang pimpinan tapi kader yang banyak, bertambah dan hebat-hebat.
Ini yg harus dijaga. Pemimpin berganti cepat tidak masalah. Ayolah Nabi sudah tidak ada. Ini kita-kita aja manusia dewasa. Bismillah.
Twitter @Fahrihamzah 20/1/2018