Dari orang 4 kandidat yang ada saya lihat hanya Sandiuno yang agak lepas dari tuduhan dan jebakan narasi masa lalu.
Yang lain masih nampak terbawa dengan beban itu. Kyai Ma’ruf terbawa beban keharusan membela kebijakan masa lalu Jokowi terhadap Islam.
…padahal jika semua fokus mau ngapain ke depan (tim Jokowi tentu melanjutkan programnya dan membelanya dan tim Prabowo melakukan kritik koreksi dan tawaran alternatif ke depan…) tentu tidak saja seru dan mencerdaskan.. tapi juga manfaat bagi rakyat…
Berlama-lama dalam olok-olok masa lalu ini bikin Pilpres 2019 kehilangan makna. Kenapa waktu kampanye diperpanjang…. dari hanya 3 bulan menjadi hampir 8 bulan? Maksud awalnya adalah agar rakyat lebih mengerti kandidatnya mau kemana.
Malah saya melihat. Kedua kandidat kayak mulai kewalahan…macam petinju yang diperpanjang rondenya jadi 50 ronde… kelihatan sempoyongan dan serangan mulai tidak terarah… di tengah itu ada ancaman penggunaan sumber daya negara yang seharusnya netral…
Ayolah KPU yang kreatif dikit dong… bikin permainan yang menarik dan edukatif bagi rakyat… demokrasi adalah permainan dinamis dan kadang keras tapi tidak berbahaya..
Twitter @Fahrihamzah 15/11/2018