KULTWIT
You are here: Home » Kultwit » OPOSISI PENAKUT

OPOSISI PENAKUT

Memang gw rakyat kok. Oposisi dikritik oleh rakyat kok sensi? Oposisi kok nyuruh rakyat yang kritik eksekutif? Lah ente trus kerja apa?

Harusnya wakil rakyat teriak lebih keras, kalian berantem kan tanpa resiko. Nah kami? Kami ribut di sini karena kalian gak ribut saat sidang! Bisa-bisa kena ITE lag!

Kita pergi kerja sejak pagi sampai malam, buka warung dan usaha supaya bisa bayar pajak buat pejabat. Trus kita gak boleh kritik mereka?

Memang berat kalau jadi pejabat banyak hutang dan banyak kasus terlibat. Semua itu akan jadi sandera. Kadang pejabatnya sih bersih dan menjaga martabat.

Tapi kalau bos mereka diancam terjerat maka mereka sendiri kayak mau sekarat. Akhirnya main pencak silat.

Jurus-jurus yang mereka tunjukkan di depan rakyat tidak lebih adalah permainan akrobat seperti tukang sulap.

Kadang-kadang kita pun ikut terpukau dan tunjuk 2 jempol tanda hebat. Padahal, hasilnya gak jelas. Ini cuman manas-manasin rakyat. Nanti kita merima akibat ditangkap aparat.

Gak usah bangs-banggain diri oposisi kalau sekedar mau dibilang oposisi. Punya nyali gak? Berani gak?

Jangan jadi oposisi karena lamaran ditolak. Akhirnya wait and see gak ada terobosan berarti. Itu namanya “Oposisi Penakut” – sebenarnya gak punya nyali hanya nebeng kekecewaan rakyat.

“Daulat Parpol” yang saya tulis dalam buku putih terakhir dalam masa jabatan saya adalah peringatan bahwa lambat laun situasi ini akan terjadi.

Saya sudah sering ingatkan penguasa secara keras tak peduli. Tapi sekarang sedih karena yang ngaku oposisi juga ketularan jadi penakut.

Mereka ini Oposisi Penakut! Dalam diri mereka banyak beban. Mereka ini perkakas dan harta benda partai dan mereka gak bisa mewakili rakyat yang merdeka!

Rasa takut mereka kepada pimpinan membuat mereka mustahil bermental oposan. Sekali lagi ini OPOSISI PENAKUT.

Mereka ini gak bisa diadalkan karena mereka tidak dikomando oleh kepentingan rakyat. Masalah kita pada akhirnya berakhir dengan kompromi. Tidak akan ada penyelesaian tuntas.

Ujung-ujungnya ikut perintah bos besar dan arahan pimpinan tertinggi. Kita tidak masuk hitungan.

Saya tidak menyalahkan orang, maafkan. Saya selalu mengajak melihat gambar besar.

Makanya kalau kalian sudah terjebak pada sistem yang mematikan ide-ide inti demokrasi ya jangan malah menikmati keadaan padahal kalian kan sama saja. Sama-sama korban piramida penindasan.

Ayo jawab: Siapa diantara oposan ini yang berani bilang dia merdeka? Modalnya bulan: “tinggal kami yang oposisi”. Faktanya mana? 😂

Bisanya menghimbau, menyarankan, menuntut, dll. Gagalkan dong! Hentikan! Tanya, interpelasi, investigasi, bila perlu jatuhkan!

Rakyat itu maunya kalian itu berkelahi beneran dong. Sengketa pemikiran yang menguntungkan rakyat. Jangan pura-pura malah main petak umpat. Membosankan. Masih ada waktu. Ayo oposisi bangun.

Kalian di depan dong! Kembalikan kepercayaan rakyat pada kalian. Sekian 💪💪💪🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Twitter @fahrihamzah 3/9/21

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top