KULTWIT
You are here: Home » Kiprah » “Pernyataan Atas Veto Amerika Serikat terhadap Resolusi DK PBB yang Tolak Akui Yerusalem sebagai Ibukota Israel”

“Pernyataan Atas Veto Amerika Serikat terhadap Resolusi DK PBB yang Tolak Akui Yerusalem sebagai Ibukota Israel”

Menyaksikan veto yang dilakukan oleh Amerika Serikat, terhadap draf resolusi menolak Yerusalem sebagai Ibukota Israel, semakin gamblang bahwa di PBB itu kekuatannya tidak berimbang. Ada kekuatan yang selalu melawan agenda masyarakat internasional untuk menciptakan perdamaian yang sesungguhnya.

Di sini saya selalu mengatakan, ada peluang bagi Indonesia untuk terlibat secara lebih dalam melakukan reformasi terhadap keanggotaan PBB, khususnya Dewan Keamanan (DK). Indonesia harus mengajukan proposal tentang negara-negara baru yang harus menjadi anggota DK PBB. Dalam hal ini, Turki dan Indonesia dapat menjadi alternatif, khususnya Indonesia karena menjadi negara muslim terbesar dunia.

Seharusnya klaim negara muslim terbesar di dunia ini, dapat menyebabkan masuknya Indonesia kedalam atau menjadi anggota tetap DK PBB. Karena dengan itu, maka umat Islam itu akan selalu punya wakil. Tapi, pertanyaannya adalah apakah Indonesia siap berteriak sekeras itu. Itu yang kita harapkan. Seharusnya Indonesia lebih berani berteriak menyuarakan ketidakadilan global yang sekarang menyebabkan konflik dimana-mana di seluruh dunia. Peluang ini harus ditangkap, daripada kita melakukan diplomasi kecil-kecilan yang tidak akan merubah wajah dunia. Lebih baik kita melakukan suatu diplomasi lompatan yang menyebabkan Indonesia punya peran yang besar dihari-hari mendatang.

Itu yang saya bilang, sesuai dengan besarnya bangsa Indonesia, besarnya penduduk yang diwakilinya dan besarnya harapan dunia kepada kita. Indonesia belum melakukan sesuatu yang sudah menjadi levelnya. Kita ini adalah ibarat petinju kelas berat, tetapi jangan isu yang kita hadapi isu-isukelas ringan terus.

Sekali-kali main lah isu kelas berat. Kenapa Iran bisa bermain di isu kelas berat? Kenapa Qatar yang negara kecil itu bisa juga bermain dalam isu kelas berat? Kenapa kita tidak main isu kelas berat? Dan karena itu, sebagai negara berpenduduk besar nomor empat di dunia, penduduk muslim nomor 3 di dunia, atau penduduk muslim terbesar di dunia dan penduduk negara demokrasi nomor tiga di dunia, maka layaklah kita mengambil peran-peran yang besar, yang signifikan itu yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat dunia khususnya umat Islam.

Fahri Hamzah, SE
Wakil Ketua DPR RI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top