TETAPLAH PERCAYA KPK MESKI ORANG-ORANG TERTENTU TAK LAGI DISANA
Saya mengikuti dengan seksama konferensi pers Update Kelembagaan KPK. Ajakan menatap masa depan dari ketua KPK mari kita sambut. KPK kini harus tegak lurus di jalur hukum. Ia adalah lembaga negara. Tetaplah di jalur negara. Kami rakyat tidak mau kalian bergabung dengan aksi jalanan.
Ini adalah ujung dari perjalanan panjang untuk untuk melakukan konsolidasi kelembagaan. Jangan percaya bahwa ini pelemahan atau niat jahat menghambat pemberantasan korupsi, tidak! Jangan pernah meragukan KPK hanya karena orang-orang tertentu tak lagi di sana.
Kecerdasan, talenta, kapasitas dan profesionalisme lembaga KPK melekat pada lembaga. Lembaga yang baik menganut paham pewarisan profesionalisme yang baik. Orang-orang datang dan pergi tapi lembaga tambah baik setiap hari. Kita harus percaya pertumbuhan kapasitas kolektif setelah 20 tahun ini.
Tapi, salah juga kalau kita berharap KPK bekerja seperti malaikat tanpa salah. Bagaimanapun KPK adalah lembaga tempat manusia biasa bekerja. Itulah sebabnya UU revisi lahir untuk memastikan keterbukaan dan pengawasan yang profesional.
Saya termasuk yang senang melihat kritik kepada KPK yang sangat gencar. Daripada pujian membabi buta, kritik kepada KPK sekarang akan memyehatkan KPK. Percayalah ini pupuk dan gizi bagi penguatan KPK ke depan. Itulah yg harus terus dimengerti oleh pencinta KPK.
Saya juga senang melihat sikap tenang para pimpinan KPK dalam menanggapi akhir dari mantan pegawai KPK. Apapun, perpisahan dengan lembaga pasti menyisakan luka. Tapi kafilah tetap harus berlalu. Perjuangan KPK masih jauh.
Sekali lagi, saya mengucapkan selamat kepada KPK dan juga seluruh pimpinan, staf dan pegawainya yang masih ada di dalam atau yg telah jadi mantan di luar. Jangan putus asa, asalkan kita tetap terus berjuang akhirnya kita akan sampai jua. Insya Allah.
Aku menulis ini tuk merayakan perasaan senasib sebagai pejuang dan petarung jalanan. Terimalah ini sebagai saran bahwa di ujung sana banyak jalan. Allah SWT takkan melepas kalian dalam bimbang jika kalian tuluskan niat hanya mencari keridhoannya. Tetap kokoh kawan! Selamat berjuang!
Dunia ini sepi kawan, dan kalian jarang sekali melihat dunia yang sepi kecuali sekarang. Kalian terlalu mabuk tepuk tangan dan pujian sehingga lupa bahwa kalian sedang dalam pertarungan. Kalian terlalu lama bekerja sambil pameran. Sadarkah kalian sekarang?
Maka, waktu kita jadi pahlawan dan dipuja, tetaplah sepi. Decak kagum dan sorak sorai pendukung adalah racun yang melumpuhkan kesadaran bahwa perjuangan ini sepi sendiri. Lalu, waktu berlalu dan roda berada di bawah. Terimalah sepimu sejati. Jangan merengek, jangan cengeng!
Twitter @fahrihamzah 15-16 September 2021