Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan bahwa momen peringatan ulang tahun daerah punya manfaat yakni untuk mengenang kekuatan sejarah yang dimiliki daerah tersebut. “Kita memperingatinya karena refleksi akan sejarah memberikan kekuatan baru untuk membangun wilayah. Contohnya modal sejarah yang dimiliki Kabupaten Sumbawa,” kata Fahri usai memberikan suntikan semangat pada peringatan ke-59 tahun Kabupaten Sumbawa.
Upacara ulang tahun diselenggarakan meriah di halaman Kantor Kabupaten Sumbawa dipimpin inspektur upacara Bupati Sumbawa H. Husni Djibril. Selain dihadiri berbagai elemen masyarakat, birokrasi, profesi dan etnis, dari pusat hadir juga Kepala Satgas Dana Desa Bibit Samad Rianto sebagai perwakilan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Fahri Hamzah, politisi PKS yang merupakan putra daerah Sumbawa menjelaskan bahwa satu inovasi yang paling spektakuler dalam pemerintahan Indonesia adalah lahirnya UU No 6 tahun 2014 tentang desa (UU Desa). “Itu membuka jalan bagi desa untuk berkembang. Daerah diatur oleh pusat tapi dari desalah pembangunan bagi bangsa dimulai,” kata Fahri. Jika inovasi dan keleluasaan melalui UU Desa itu digabung dengan kesadaran jiwa akan sejarah yang kuat, maka daerah seperti desa-kabupaten-kota bisa mengakselerasi pembangunannya.
Selain didaulat memberikan semangat kepada masyarakat Sumbawa usai upacara, masih dalam rangkaian HUT Kabupaten Sumbawa ke-59, Fahri Hamzah juga menjadi salah satu pembedah buku “Dea Guru Syaikh Zainuddin Tepal As-Sumbawi – Mahaguru Ulama Nusantara” karya Nurdin Ranggabarani bersama Prof. Dr. Din Syamsudin, Surya Adi Putra, budayawan Taufik Rahzen dan Rektor Universitas Sumbawa. Dalam paparannya, Fahri Hamzah mengungkap peran sejarah besar ‘pra-Indonesia’ yang dimainkan oleh Kesultanan Islam Sumbawa, di dalamnya termasuk Sultan dan para Ulama, bersama-sama dengan kesultanan Islam Nusantara yang lain.